Masa terluang ini, digunakan untuk Anda, Anda yang saya kasihi kerana Dia. Saya ingin menconteng-conteng di sini mengenai persoalan di bawah,
Sudikah saya mengahwini diri-sendiri?
Soalan itu, Anda perlu jawab sendiri. Sebabnya, selain perkara-perkara positif yang terzahir di minda, perkara-perkara negatif juga turut terpapar sebenarnya. Adakah Anda teringin berkahwin dengan diri sendiri?
Persoalan itu sebenarnya menghuraikan tentang kesudian diri-sendiri mengahwini individu lain, yang mempunyai ciri-ciri yang sama seperti mana yang ada pada diri Anda. Maksudnya, sifat-sifat baik dan buruk adalah bersamaan dengan yang ada pada diri sendiri. Adakah Anda akan sudi menerimanya menjadi pasangan hidup?
Persoalan itu telah memberikan sedikit kefahaman kepada saya, mengenai perlunya menghisab diri-sendiri.
Sekarang terpulang kepada Anda untuk berfikir mengenainya. Adakah Anda sudi menerima orang yang mempunyai persamaan ciri-ciri sepertimana yang Anda miliki?. Sifat-sifat positif dan negatif.
Hasil penelitian saya, memang ramai yang tidak sudi memandangkan mereka mengetahui keburukan diri-sendiri.
Ermm… dalam hal ini, berani saya mengatakan bahawa siapapun Anda, selagi mana Anda bergelar insan, sudah pasti tidak akan terlepas daripada melakukan kesilapan. Masing-masing insan ada kehebatan dan kekurangannya. Selagi bernama manusia, pasti tiada yang sempurna.
Ketahuilah bahawa itulah perbezaan di antara manusia, malaikat dan syaitan. Antara makhluk ciptaan Tuhan.
Amat rugilah andai Anda tidak menamatkan zaman bujang dek ingin mencari pasangan hidup yang betul-betul sempurna perwatakannya. Sampai kiamatlah jawabnya Anda tidak akan berkahwin... heheheee
Ketahuilah bahawa setiap insan ada kehebatan dan kekurangannya. Sememangnya tiada yang sempurna, dan dari kekurangan itu sepatutnya Anda bersama-sama memperbaiki dan mempertingkatkan diri agar kelak menjadi lebih sempurna, menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Setelah bernikah Anda mesti berkerjasama bersama-sama memperbaiki kekurangan masing-masing supaya meningkat ke tahap yang lebih baik daripada sebelumnya.
Itulah hakikat kenapa Anda perlu berumahtangga,mencari jodoh sendiri. Supaya kelak Anda menjadi manusia yang lebih sempurna...
Bukan sahaja sempurna di dunia, tetapi, sehingga ke Jannah... In Sha Allah.
Baca selanjutnya, Klik di sini...
Sunday, 14 February 2016
Saturday, 13 February 2016
Wanita Syurga Dunia...
Wanita seumpama sebuah gitar, andai dimainkan oleh seorang pemain yang handal, maka bunyi yang dihasilkan terlalu indah alunannya, tetapi andai diketik oleh orang biasa-biasa sahaja, akan terhasillah bunyi kurang irama, atau dimainkan oleh orang sebarangan, pasti putus talinya. Belajarlah mengendali gitar dengan sebaiknya agar alunan yang terhasil berupaya mempesona jiwa...
Tetapi setelah menikah, isteri baru dari teman saya semakin lama kelembutannya semakin pudar. Rumah tangga mereka berakhir sama seperti yg dulu, sedikit sedikit bertengkar...
Isteri barunya bahkan tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah, teman saya terpaksa membersihkan rumah sendiri. Teman saya merasakan nasibnya tidak baik, mengapa dia selalu memilih isteri yg kurang baik, setiap hari dia mengeluh...
Sampai suatu hari, pada suatu acara makan malam, teman saya secara kebetulan bertemu dengan suami baru mantan isterinya.
Pada awalnya, kedua lelaki ini tidak berbicara apa apa, tetapi setelah saling menyapa, mereka pun minum bersama. Akhirnya teman saya tidak bisa menahan diri, lalu bertanya bagaimana keadaan rumah tangga mereka. Suami baru mantan isterinya sememangnya tidak tampan, tetapi sangat teliti bila berbicara.
Dia berkata, “Isteri saya adalah wanita yg sangat hebat, sangat prihatin dan lembut, dia mengerjakan seluruh pekerjaan rumah, tanpa mengeluh. Juga sangat menyayangi saya, dia selalu bersikap baik kepada orang tua, saudara, dan teman teman saya. Saatnya jujur dia akan jujur, saatnya memerlukan perhatian, dia akan memberi perhatian penuh. Wanita seperti ini, sudah sedikit sekali.”
Teman saya setelah mendengarnya merasa bingung, dan berfikir apa mantan isterinya memang sebaik itu?. Mengapa dulu dia sama sekali tidak menyedarinya?. Pasti ini semua cuma bualan suami baru bekas istrinya untuk membuatkannya bingung.
Tidak lama kemudian, kebetulan sekali, teman saya pergi berbelanja ke supermarket dan melihat mantan isteri dan suami barunya sedang berbelanja.
Ialu teman saya bersembunyi dan memperhatikan gelagat mereka suami isteri, akhirnya dia menyedari akan pasangan itu benar benar bahagia.
Kebahagian itu bisa dia lihat dari senyuman mantan isterinya yg selalu bermekaran. Juga bisa dilihat dari pelukan lembut yg diberikan oleh lelaki di sampingnya itu.
Sebenarnya, pada pelbagai situasi, isteri berubah menjadi malaikat atau berubah menjadi nenek sihir, semua tergantung pada lelaki.
Pada saat wanita memutuskan untuk menikah, dia juga telah memutuskan untuk menjalani hidup dengan sebaiknya bersama suami.
Walaupun dalam pernikahan, kesabaran merupakan suatu kebajikan, tetapi jika ada cinta, maka akan adalah toleransi. Saat Anda merasa tidak puas dengan wanitamu, wanita pun akan mula tidak peduli kepada Anda.
Jadi, jika Anda menginginkan wanita baik seperti malaikat, terlebih dahulu perlakukan dia sebagai malaikat. Kerana semua wanita di dunia yang sudah menjadi “isteri seseorang” memiliki potensi untuk menjadi malaikat.
Saat Anda bisa melakukannya dengan baik, Anda akan menyedari bahwa perubahan sikap Anda dapat membentuk sesosok malaikat yg sempurna.
Cinta wanita muncul karena kasih sayang lelaki, kebencian wanita muncul karena kecurangan lelaki; Keluhan wanita muncul kerana kurang pedulinya lelaki. Kebahagiaan wanita muncul kerana kehangatan lelaki. Kecantikan wanita muncul karena dimanjakan lelaki.
Baca selanjutnya, Klik di sini...
Cerita Pagi ini adalah hasil perkongsian daripada sahabat lama, dari seberang. Menurutnya,
Seorang teman saya merasakan isterinya semakin lama semakin egois dan kasar. Karena itu, mereka bertengkar setiap hari.
Disebabkan sering kali bertengkar, teman saya akhirnya memiliki selingkuhan.
Akhirnya, mereka bercerai dan sang suami menikah lagi dengan selingkuhannya. Sang mantan isteri pun tidak lama kemudian menikah juga. Pernikahan baru kedua-duanya masing masing berjalan dengan sangat lancar.
Seorang teman saya merasakan isterinya semakin lama semakin egois dan kasar. Karena itu, mereka bertengkar setiap hari.
Disebabkan sering kali bertengkar, teman saya akhirnya memiliki selingkuhan.
Akhirnya, mereka bercerai dan sang suami menikah lagi dengan selingkuhannya. Sang mantan isteri pun tidak lama kemudian menikah juga. Pernikahan baru kedua-duanya masing masing berjalan dengan sangat lancar.
Tetapi setelah menikah, isteri baru dari teman saya semakin lama kelembutannya semakin pudar. Rumah tangga mereka berakhir sama seperti yg dulu, sedikit sedikit bertengkar...
Isteri barunya bahkan tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah, teman saya terpaksa membersihkan rumah sendiri. Teman saya merasakan nasibnya tidak baik, mengapa dia selalu memilih isteri yg kurang baik, setiap hari dia mengeluh...
Sampai suatu hari, pada suatu acara makan malam, teman saya secara kebetulan bertemu dengan suami baru mantan isterinya.
Pada awalnya, kedua lelaki ini tidak berbicara apa apa, tetapi setelah saling menyapa, mereka pun minum bersama. Akhirnya teman saya tidak bisa menahan diri, lalu bertanya bagaimana keadaan rumah tangga mereka. Suami baru mantan isterinya sememangnya tidak tampan, tetapi sangat teliti bila berbicara.
Dia berkata, “Isteri saya adalah wanita yg sangat hebat, sangat prihatin dan lembut, dia mengerjakan seluruh pekerjaan rumah, tanpa mengeluh. Juga sangat menyayangi saya, dia selalu bersikap baik kepada orang tua, saudara, dan teman teman saya. Saatnya jujur dia akan jujur, saatnya memerlukan perhatian, dia akan memberi perhatian penuh. Wanita seperti ini, sudah sedikit sekali.”
Teman saya setelah mendengarnya merasa bingung, dan berfikir apa mantan isterinya memang sebaik itu?. Mengapa dulu dia sama sekali tidak menyedarinya?. Pasti ini semua cuma bualan suami baru bekas istrinya untuk membuatkannya bingung.
Tidak lama kemudian, kebetulan sekali, teman saya pergi berbelanja ke supermarket dan melihat mantan isteri dan suami barunya sedang berbelanja.
Ialu teman saya bersembunyi dan memperhatikan gelagat mereka suami isteri, akhirnya dia menyedari akan pasangan itu benar benar bahagia.
Kebahagian itu bisa dia lihat dari senyuman mantan isterinya yg selalu bermekaran. Juga bisa dilihat dari pelukan lembut yg diberikan oleh lelaki di sampingnya itu.
Sebenarnya, pada pelbagai situasi, isteri berubah menjadi malaikat atau berubah menjadi nenek sihir, semua tergantung pada lelaki.
Pada saat wanita memutuskan untuk menikah, dia juga telah memutuskan untuk menjalani hidup dengan sebaiknya bersama suami.
Walaupun dalam pernikahan, kesabaran merupakan suatu kebajikan, tetapi jika ada cinta, maka akan adalah toleransi. Saat Anda merasa tidak puas dengan wanitamu, wanita pun akan mula tidak peduli kepada Anda.
Jadi, jika Anda menginginkan wanita baik seperti malaikat, terlebih dahulu perlakukan dia sebagai malaikat. Kerana semua wanita di dunia yang sudah menjadi “isteri seseorang” memiliki potensi untuk menjadi malaikat.
Saat Anda bisa melakukannya dengan baik, Anda akan menyedari bahwa perubahan sikap Anda dapat membentuk sesosok malaikat yg sempurna.
Cinta wanita muncul karena kasih sayang lelaki, kebencian wanita muncul karena kecurangan lelaki; Keluhan wanita muncul kerana kurang pedulinya lelaki. Kebahagiaan wanita muncul kerana kehangatan lelaki. Kecantikan wanita muncul karena dimanjakan lelaki.
Kerosakan wanita adalah disebabkan lelaki.
Wanita seumpama sebuah piano, jika yang memainkannya seorang yang handal, bunyi piano yg dihasilkan adalah lagu kelas dunia, tetapi jika dimainkan oleh orang biasa, maka akan menghasilkan lagu pop, tetapi apabila dimainkan oleh orang sembarangan, pasti tidak akan mengalunkan bunyi sebuah lagu...
Peliharalah wanita sebaiknya, khususnya wanita yang telah menjadi isteri Anda...
Peliharalah wanita sebaiknya, khususnya wanita yang telah menjadi isteri Anda...
Baca selanjutnya, Klik di sini...
Friday, 12 February 2016
Teknik Mencari Jodoh (1)
Kali ini aku lanjutkan kisahku bertemu jodoh, untuk tatapan Anda. Malam ini, Aku terimbas kembali kisah silamku membina cinta. Gadis-gadis berusaha untuk menambat cintaku. Sememangnya aku amat menghargai dan menyanjungi usaha mereka di dalam hal-hal begini. Mencari Jodoh.
Sebenarnya tidaklah mudah seorang wanita meluahkan rasa cintanya kepada seorang lelaki. Memang tidak mudah!.
Tetapi andai ada yang melakukannya, aku sememangnya bersetuju dengan tindakan begitu, asalkan ia dilakukan dengan tatasusila dan kesopanan dijaga.
Sekurang-kurangnya, usaha begitu, dapat mempertemukan jodoh mereka masing-masing. Setidak-tidaknya juga, mereka telah berusaha dan mencuba. Bukan begitu?
Coretan kali ini mengisahkan kepada Anda tentang wanita yang cuba berusaha menawan cintaku. Walaupun mereka tidak berjaya menambat hatiku, tetapi sejujurnya aku harus mengatakan kepada Anda bahawa aku menghargai dan menyanjungi usaha yang telah mereka lakukan.
Kisah ini aku bawakan kepada Anda untuk diambil ikhtibar, manalah tahu Anda juga ingin mempraktikannya. Sememangnya perkahwinan Rasulullah yang pertama juga diusahakan oleh khadijah dengan penuh kesopanan dan keunikannya tersendiri.
Cerita pertama yang aku ingin kisahkan kepada Anda ialah bila mana aku diterjah oleh seorang adik perempuan. Bukanlah diterjah secara tiba-tiba, tetapi dengan penuh kesopanan.
Adik perempuan itu kadang kala muncul kelibatnya di hadapanku. Macam segaja pula dia menjelmakan dirinya dihadapanku pada satu-satu masa, sama ada awal pagi atau tengahari. Ketika aku bersarapan pagi atau ketika aku makan tengahari.
Ketika itu aku berumur 26 tahun, tak silap aku. (*___*)... dah tak seberapa ingat sebenarnya umurku ketika itu, tetapi yang pasti, aku masih lagi di universiti...
Kadang kala aku perasan juga, macam sengaja pula dia berada di hadapanku secara tiba-tiba. Aku juga terperasaan yang jelingan matanya bersama dengan rakan-rakannya kadang-kala membuat aku rasa tidak selesa...
Errmmm… Suatu pagi sedang aku berjalan bersama dua orang rakanku menuju Kafeteria untuk bersarapan pagi, tiba-tiba langkahku bersama rakan-rakan dihentikan oleh adik perempuan itu. Sejurus selepas itu, tiba-tiba adik perempuan itu memberitahu ingin bercakap sesuatu denganku.
Ketika itu aku terkejut dan dua orang rakanku di kiri dan kananku, terpinga-pinga serta keliru.
Dengan selambanya, aku mengukir senyuman indah untuknya, dan memalingkan wajah ke arah dua orang sahabatku serta memberikan isyarat agar mereka berjalan dahulu menuju kafetaria, kerana aku ingin bercakap dahulu dengan adik perempuan itu.
Selepas beberapa ketika, iaitu tinggal kami berdua di lorong jalanan menuju kafetaria itu, dia meluahkan perasaannya kepadaku, lalu memberitahu bahawa sebenarnya dia meminatiku. Ada perasaan cinta di hatinya, kepadaku. Heheheeee….
Lucu juga bila aku mengimbas kembali peristiwa itu. Sungguh!
Semasa situasi itu berlaku, aku cuba berlagak selamba, relaks, walhal sebenarnya energi dalamanku sedang membuak-buak, bercampur keliru.
Namun, dalam masa yang sama, aku memberikan sepenuh perhatian kepadanya, menatap kemanisan wajahnya, sambil mendengar apa yang diutarakannya kepadaku.
Selepas beberapa ketika dia berbicara, akhirnya aku berterus-terang dengannya bahawa aku sebenarnya belum bersedia menerima cintanya. Lagipun, aku tidak mahu menjalinkan apa-apa hubungan cinta, sebelum aku bernikah.
Sejurus ungkapan itu terluah dari jiwaku, adik perempuan itu mengutarakan soalan lanjut kepadaku. Bolehkah dia menganggap diriku sebagai abang angkatnya sahaja. Heheheee…
Biasalah, aku menerima pelawaannya kerana memang aku mempunyai ramai adik-adik perempuan dan kadang juga aku berpeluang memberikan sedikit nasihat untuknya jika berkesempatan, semasa ikatan persaudaraan terjalin.
Akhirnya, selepas beberapa bulan berlalu, aku menerima kad jemputan kahwin yang terpampang namanya.
Ya, aku gembira dan mendoakan agar dia berbahagia bersama suaminya, dapat melayari bahtera perkahwinannya sehingga ke destinasi hakiki. Tidak lupa juga aku doakan semoga dia sentiasa di dalam kegembiraan dan kesejahteraan.
Terus terang aku beritahu kepada Anda, bahawa aku bukanlah menolak cintanya...
Sebenarnya aku belum bersedia ketika itu. Dan lagi, aku tidak mahu menjalin hubungan cinta sebelum bahtera perkahwinanku terbina. Memang begitulah matlamat yang aku telah tetapkan.
Disebabkan itu jugalah, aku tidak pernah berusaha mengejar-ngejar cinta sebelum berumahtangga. Usahlah marahkan diriku seandainya Anda tidak bersetuju. Maklum sahajalah, diriku ini sememangnya lemah berbanding Anda semua.
“Tidak mengapa bagimu menyindir hendak meminang perempuan atau kamu sembunyikan dalam hatimu; Allah mengetahui, bahawa kamu nanti akan menyebutkannya juga kepada perempuan itu, tetapi janganlah kamu janjikan kepada mereka dalam rahsia, melainkan berkatalah dengan perkataan yang patut. Dan janganlah kamu langsungkan ikatan perkahwinan, sebelum sampai waktunya, dan ketahuilah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang dalam hatimu, sebab itu berhati-hatilah dengan Tuhan, dan ketahuilah, sesungguhnya Allah itu Pengampun dan Penyantun”.
(Al-Baqarah, 2: 235)
Baca selanjutnya, Klik di sini...
Sebenarnya tidaklah mudah seorang wanita meluahkan rasa cintanya kepada seorang lelaki. Memang tidak mudah!.
Tetapi andai ada yang melakukannya, aku sememangnya bersetuju dengan tindakan begitu, asalkan ia dilakukan dengan tatasusila dan kesopanan dijaga.
Sekurang-kurangnya, usaha begitu, dapat mempertemukan jodoh mereka masing-masing. Setidak-tidaknya juga, mereka telah berusaha dan mencuba. Bukan begitu?
Coretan kali ini mengisahkan kepada Anda tentang wanita yang cuba berusaha menawan cintaku. Walaupun mereka tidak berjaya menambat hatiku, tetapi sejujurnya aku harus mengatakan kepada Anda bahawa aku menghargai dan menyanjungi usaha yang telah mereka lakukan.
Kisah ini aku bawakan kepada Anda untuk diambil ikhtibar, manalah tahu Anda juga ingin mempraktikannya. Sememangnya perkahwinan Rasulullah yang pertama juga diusahakan oleh khadijah dengan penuh kesopanan dan keunikannya tersendiri.
Cerita pertama yang aku ingin kisahkan kepada Anda ialah bila mana aku diterjah oleh seorang adik perempuan. Bukanlah diterjah secara tiba-tiba, tetapi dengan penuh kesopanan.
Adik perempuan itu kadang kala muncul kelibatnya di hadapanku. Macam segaja pula dia menjelmakan dirinya dihadapanku pada satu-satu masa, sama ada awal pagi atau tengahari. Ketika aku bersarapan pagi atau ketika aku makan tengahari.
Ketika itu aku berumur 26 tahun, tak silap aku. (*___*)... dah tak seberapa ingat sebenarnya umurku ketika itu, tetapi yang pasti, aku masih lagi di universiti...
Kadang kala aku perasan juga, macam sengaja pula dia berada di hadapanku secara tiba-tiba. Aku juga terperasaan yang jelingan matanya bersama dengan rakan-rakannya kadang-kala membuat aku rasa tidak selesa...
Errmmm… Suatu pagi sedang aku berjalan bersama dua orang rakanku menuju Kafeteria untuk bersarapan pagi, tiba-tiba langkahku bersama rakan-rakan dihentikan oleh adik perempuan itu. Sejurus selepas itu, tiba-tiba adik perempuan itu memberitahu ingin bercakap sesuatu denganku.
Ketika itu aku terkejut dan dua orang rakanku di kiri dan kananku, terpinga-pinga serta keliru.
Dengan selambanya, aku mengukir senyuman indah untuknya, dan memalingkan wajah ke arah dua orang sahabatku serta memberikan isyarat agar mereka berjalan dahulu menuju kafetaria, kerana aku ingin bercakap dahulu dengan adik perempuan itu.
Selepas beberapa ketika, iaitu tinggal kami berdua di lorong jalanan menuju kafetaria itu, dia meluahkan perasaannya kepadaku, lalu memberitahu bahawa sebenarnya dia meminatiku. Ada perasaan cinta di hatinya, kepadaku. Heheheeee….
Lucu juga bila aku mengimbas kembali peristiwa itu. Sungguh!
Semasa situasi itu berlaku, aku cuba berlagak selamba, relaks, walhal sebenarnya energi dalamanku sedang membuak-buak, bercampur keliru.
Namun, dalam masa yang sama, aku memberikan sepenuh perhatian kepadanya, menatap kemanisan wajahnya, sambil mendengar apa yang diutarakannya kepadaku.
Selepas beberapa ketika dia berbicara, akhirnya aku berterus-terang dengannya bahawa aku sebenarnya belum bersedia menerima cintanya. Lagipun, aku tidak mahu menjalinkan apa-apa hubungan cinta, sebelum aku bernikah.
Sejurus ungkapan itu terluah dari jiwaku, adik perempuan itu mengutarakan soalan lanjut kepadaku. Bolehkah dia menganggap diriku sebagai abang angkatnya sahaja. Heheheee…
Biasalah, aku menerima pelawaannya kerana memang aku mempunyai ramai adik-adik perempuan dan kadang juga aku berpeluang memberikan sedikit nasihat untuknya jika berkesempatan, semasa ikatan persaudaraan terjalin.
Akhirnya, selepas beberapa bulan berlalu, aku menerima kad jemputan kahwin yang terpampang namanya.
Ya, aku gembira dan mendoakan agar dia berbahagia bersama suaminya, dapat melayari bahtera perkahwinannya sehingga ke destinasi hakiki. Tidak lupa juga aku doakan semoga dia sentiasa di dalam kegembiraan dan kesejahteraan.
Terus terang aku beritahu kepada Anda, bahawa aku bukanlah menolak cintanya...
Sebenarnya aku belum bersedia ketika itu. Dan lagi, aku tidak mahu menjalin hubungan cinta sebelum bahtera perkahwinanku terbina. Memang begitulah matlamat yang aku telah tetapkan.
Disebabkan itu jugalah, aku tidak pernah berusaha mengejar-ngejar cinta sebelum berumahtangga. Usahlah marahkan diriku seandainya Anda tidak bersetuju. Maklum sahajalah, diriku ini sememangnya lemah berbanding Anda semua.
“Tidak mengapa bagimu menyindir hendak meminang perempuan atau kamu sembunyikan dalam hatimu; Allah mengetahui, bahawa kamu nanti akan menyebutkannya juga kepada perempuan itu, tetapi janganlah kamu janjikan kepada mereka dalam rahsia, melainkan berkatalah dengan perkataan yang patut. Dan janganlah kamu langsungkan ikatan perkahwinan, sebelum sampai waktunya, dan ketahuilah, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang dalam hatimu, sebab itu berhati-hatilah dengan Tuhan, dan ketahuilah, sesungguhnya Allah itu Pengampun dan Penyantun”.
(Al-Baqarah, 2: 235)
Baca selanjutnya, Klik di sini...
Thursday, 11 February 2016
Malam Jumaat, Hubungan Suami Isteri
Sebentar tadi, baru sahaja saya selesai bersukan badminton dengan rakan-rakan, sehingga berpeluh-peluh badan saya...
Sejurus peluh di badan kering, saya mandi sambil menggosok-gosok badan menggunakan sabun Eucerin. Sejenis sabun yang sesuai untuk mencegah kekeringan kulit, terutama kulit yang gatal-gatal, menurut rakan saya, Suria Hati.
Kebiasaanya setiap malam rabu dan malam jumaat, saya akan bersukan bersama rakan-rakan, bermain badminton.
Sering kali juga, apabila tiba malam jumaat, seperti malam ini, akan terluahlah gurau senda bersama rakan-rakan. Gurauan mengenai hubungan suami isteri pada malam jumaat.
Oleh itu, saya tertarik sebenarnya untuk berkongsi dengan Anda, sahabat lama saya, mengenai gurau senda yang kami lafazkan semasa berehat-rehat selepas bermain badminton sebentar tadi.
Kisahnya adalah mengenai sepasang suami isteri yang berkeinginan untuk mengadakan hubungan seks dari perspektif agar mendapat ganjaran pahala.
Anda nak tahu kisahnya? Nah, baca sahaja coretan yang saya tunjukkan di bawah ini.
Menurut ceritanya, dikatakan bahawa dengan melakukan Hubungan Seks yang mengikut sunnah Nabi, kelak akan berjaya membunuh 80 ekor Syaitan... *Itu menurut rakan saya, tak tahulah pula sama ada betul atau sebaliknya!*
Tetapi yang menarik perhatian saya ialah perbualan oleh sepasang suami isteri itu mengenai pahala yang mereka fahami itu. Perbualan pasangan suami isteri itu lebih kurang begini,
Isteri: Kalau begitu bang, kalau kita buat 2 kali hubungan seks?
Suami: Kita dapat bunuh 160 Syaitan.
Isteri: Kalau kita buat 4 kali bang?
Suami: 340 Syaitan kita dapat bunuh.
Isteri: Kalau 14 kali bang?
Suami: Itu, kau Nak Bunuh Aku! Bukan Setan!!!
Selamat Malam Jumaat...
Jom tidur awal. (*___*)
Baca selanjutnya, Klik di sini...
Sejurus peluh di badan kering, saya mandi sambil menggosok-gosok badan menggunakan sabun Eucerin. Sejenis sabun yang sesuai untuk mencegah kekeringan kulit, terutama kulit yang gatal-gatal, menurut rakan saya, Suria Hati.
Kebiasaanya setiap malam rabu dan malam jumaat, saya akan bersukan bersama rakan-rakan, bermain badminton.
Sering kali juga, apabila tiba malam jumaat, seperti malam ini, akan terluahlah gurau senda bersama rakan-rakan. Gurauan mengenai hubungan suami isteri pada malam jumaat.
Oleh itu, saya tertarik sebenarnya untuk berkongsi dengan Anda, sahabat lama saya, mengenai gurau senda yang kami lafazkan semasa berehat-rehat selepas bermain badminton sebentar tadi.
Kisahnya adalah mengenai sepasang suami isteri yang berkeinginan untuk mengadakan hubungan seks dari perspektif agar mendapat ganjaran pahala.
Anda nak tahu kisahnya? Nah, baca sahaja coretan yang saya tunjukkan di bawah ini.
Menurut ceritanya, dikatakan bahawa dengan melakukan Hubungan Seks yang mengikut sunnah Nabi, kelak akan berjaya membunuh 80 ekor Syaitan... *Itu menurut rakan saya, tak tahulah pula sama ada betul atau sebaliknya!*
Tetapi yang menarik perhatian saya ialah perbualan oleh sepasang suami isteri itu mengenai pahala yang mereka fahami itu. Perbualan pasangan suami isteri itu lebih kurang begini,
Isteri: Kalau begitu bang, kalau kita buat 2 kali hubungan seks?
Suami: Kita dapat bunuh 160 Syaitan.
Isteri: Kalau kita buat 4 kali bang?
Suami: 340 Syaitan kita dapat bunuh.
Isteri: Kalau 14 kali bang?
Suami: Itu, kau Nak Bunuh Aku! Bukan Setan!!!
Selamat Malam Jumaat...
Jom tidur awal. (*___*)
Baca selanjutnya, Klik di sini...
Cabaran Orang Baik-Baik
Entri kali ini saya paparkan hasil nukilan daripada Adikku Tampan Bergaya. Moga-moga ada manafaatnya untuk mengisi masa lapang Anda pada masa ini. Nukilannya memaparkan begini;
Mesti Anda hairan melihat kenapa orang yang baik-baik selalu sahaja di uji oleh Tuhan. Selalu ada sahaja musibah menimpa mereka. Selalu ada sahaja kesusahan mendatangi mereka.
Mesti Anda hairan kenapa orang yang kurang baik, yang abaikan sembahyang, yang leka dengan dunia sering sahaja mendapat kemewahan, bebas musibah bahkan seakan memiliki segala-galanya (wang, kereta, rumah, keluarga, harta, pangkat, jawatan, penghormatan).
Seakan tidak ada masalah langsung. Tidak ada musibah langsung. Ketahuilah bahawa orang begini dibiarkan oleh Tuhan. Mereka dibiarkan hanyut dalam kelekaan.
Hanyut dan terus hanyut.
Lupa dan terus lupa. Leka dan terus leka.
Akhirnya, hidup mereka bergelomang dosa. Dunia adalah syurga untuk orang-orang sebegini. Sebenarnya ini sindiran Tuhan. Mereka dibiarkan terus menerus leka.
Tetapi orang yang baik-baik tidak akan dibiarkan Tuhan bahkan sentiasa dalam perhatian Tuhan. Mereka selalu di uji kerana Tuhan menyayanginya
Sebagai manusia, sudah menjadi lumrah kita akan selalu ingat Tuhan tatkala kita susah. Orang baik-baik selalu diturunkan ujian kerana dengan ujian itu, hati mereka akan semakin dekat dengan Tuhan. Jika mereka di uji dengan kekayaan sekalipun, mereka akan melupakan kekayaan tersebut bahkan tidak menganggap diri mereka kaya.
Semuanya dianggap datang daripada Allah.
Keutamaan mereka adalah untuk menjadi hamba Allah. Beribadah adalah aktiviti paling utama. Orang baik-baik selalunya akan mendapat perlindungan Tuhan... dimana sahaja, sepanjang masa, terhindar dari berbuat lebih banyak dosa...
*********
Baca selanjutnya, Klik di sini...
Mesti Anda hairan melihat kenapa orang yang baik-baik selalu sahaja di uji oleh Tuhan. Selalu ada sahaja musibah menimpa mereka. Selalu ada sahaja kesusahan mendatangi mereka.
Mesti Anda hairan kenapa orang yang kurang baik, yang abaikan sembahyang, yang leka dengan dunia sering sahaja mendapat kemewahan, bebas musibah bahkan seakan memiliki segala-galanya (wang, kereta, rumah, keluarga, harta, pangkat, jawatan, penghormatan).
Seakan tidak ada masalah langsung. Tidak ada musibah langsung. Ketahuilah bahawa orang begini dibiarkan oleh Tuhan. Mereka dibiarkan hanyut dalam kelekaan.
Hanyut dan terus hanyut.
Lupa dan terus lupa. Leka dan terus leka.
Akhirnya, hidup mereka bergelomang dosa. Dunia adalah syurga untuk orang-orang sebegini. Sebenarnya ini sindiran Tuhan. Mereka dibiarkan terus menerus leka.
Tetapi orang yang baik-baik tidak akan dibiarkan Tuhan bahkan sentiasa dalam perhatian Tuhan. Mereka selalu di uji kerana Tuhan menyayanginya
Sebagai manusia, sudah menjadi lumrah kita akan selalu ingat Tuhan tatkala kita susah. Orang baik-baik selalu diturunkan ujian kerana dengan ujian itu, hati mereka akan semakin dekat dengan Tuhan. Jika mereka di uji dengan kekayaan sekalipun, mereka akan melupakan kekayaan tersebut bahkan tidak menganggap diri mereka kaya.
Semuanya dianggap datang daripada Allah.
Keutamaan mereka adalah untuk menjadi hamba Allah. Beribadah adalah aktiviti paling utama. Orang baik-baik selalunya akan mendapat perlindungan Tuhan... dimana sahaja, sepanjang masa, terhindar dari berbuat lebih banyak dosa...
*********
Baca selanjutnya, Klik di sini...
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
